Jumat, 29 April 2011

Tugas 4

Pengertian Pasar atau Definisi Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (lih. kepemilikan) jasa dan barang.

Jenis-Jenis Pasar

Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
  • Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
  • Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
  • Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
  • Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
  • Pasar Lokal
  • Pasar Daerah
  • Pasar Nasional dan
  • Pasar Internasional
 Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional yaitu metode output, metode pendapatan, dan metode pengeluaran. Masing-masing metode melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.

a. Metode Output atau Metode Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total output yang dihasikan oleh suatu perekonomian. Yang dimaksud niali tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input antara :
NT = NO – NI Dimana : NT = nilai tambah
NO = nilai output
NI = nilai input antara

b. Metode Pendapatan
Metode pendapatan memandang, nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang di gunakan dalam proses produksi.
Q – f(L,K,U,E) Dimana : Q = output
L = tenaga kerja
K = barang modal
U = uang / financial
E = kewirausahaan

c. Metode Pengeluaran
Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selain periode tertentu.
Nilai PDB berdasarkan metode pengeluaran adalah nilai total lima jenis pengeluaran tersebut:
PDB + C+G+I+(X-M) Dimana : C = konsumsi rumah tangga
G = pengeluaran pemerintah
I = PMTDE
X = ekspor
M = impor

Masalah Perhitungan Pendapatan Nasional

a. Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara,dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita.Biasanya semakin tinggi PDB kemakmuran rakyat dianggap makin tinggi.

Kelemahan dari pendekatan diatas adalah tidak terlalu memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Faktor utama pemicu gejalas diatas adalah masalah distribusi pendapatan.

b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat.Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan,kesehatan dan gizi,kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial.Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/materi yang dapat diukur dengan nilai uang.

c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Sampai batas-batas tertentu,angka PDB per kapita dapat mencarminkan tingkat produktivitas suatu negara. Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara,ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
1. Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar,sedangkan komposisinya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64thn) dan berpendidikan tinggi (>SLA),maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2. Jumlah dan struktur kesempatan kerja : Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbnyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi.Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktifitas.
3. Faktor-faktor nonekonomi : yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja,tata nilai,faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan.

d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economy)
Angka statistika PDB indonesia yang dilaporkan BPS hanya mencatat kegiatan-kegiatanekonomi formal.DInegara-negara berkembang,keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal.

Tugas 5

Pengertian uang dan jenis uang
Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
Sejarah Uang
Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak , manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:
  • Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
  • Uang Giral
Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar, alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.

Pengertian dan Jenis Bank
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta arti definisi / pengertian masing-masing bank.
Jenis-Jenis Bank :
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
2. Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
3. Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

Pengertian Kebijakan Moneter


Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Moneter (Monetary Policy)
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Arsitektur Perbankan Indonesia
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang oleh API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
API menjadi kebutuhan yang mendesak bagi perbankan Indonesia dalam rangka memperkuat fundamental industri perbankan. Krisis ekonomi tahun 1997 menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang didukung dengan infrastruktur perbankan yang baik sehingga secara fundamental masih harus diperkuat untuk dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal. Belum kokohnya fundamental perbankan nasional merupakan tantangan bukan hanya bagi industri perbankan secara umum, tetapi juga bagi Bank Indonesia sebagai otoritas pengawasnya.
Bertitik tolak dari kebutuhan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan sebagai upaya lanjutan dalam program penyehatan perbankan yang saat ini sedang berjalan, maka sejak dua tahun terakhir dengan masukan-masukan berharga dari berbagai stakeholders, Bank Indonesia telah menyelesaikan penyusunan API. Mengingat API merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program restrukturisasi perbankan maupun white paper penyehatan perbankan nasional pasca IMF, maka Bank Indonesia akan mulai mengimplementasikan API pada tahun 2004. Mengingat lingkup kebijakan dan pembahasan yang akan ditempuh dan perlunya persiapan yang harus dilakukan oleh bank-bank dan Bank Indonesia dalam mengantisipasi perubahan dimaksud, maka implementasi perubahan-perubahan tersebut akan dilakukan secara bertahap.


Tugas 3

pengertian produsen adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
fungsi-fungsi produksi: Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

Macam-macam biaya:
Biaya Pabrikasi
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi

Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan

Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.

Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.

penerimaan/keuntungan:
-Total adalah keseluruhan dari suatu hasil penjumlahan atau pendapatan.
-Marginal adalah meminggirkan, memojokkan sistem pembangunan ekonomi yg semata-mata     mengacu pada pertumbuhan suatu ekonomi.
-Rata-rata adalah keseimbangan atau nilai keseluruhan dari suatu data.

Tugas 2

Peranan konsumen

Konsumen juga bisa terdiri dari rumah tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. akan tetapi, konsumen terbesar berasal dari rumah tangga. Dengan demikian dapat kita identikkan peran konsumen dengan peran rumah tangga. peran konsumen antara lain adalah sebagai berikut:
a. Sumber Tenaga Kerja
Rumah tangga merupakan sumber tenaga kerja bagi proses produksi yang dilakukan produsen. Dengan adanya tenaga kerja proses produksi dapat dilaksanakan dengan baik.
b. Sebagai Pengonsumsi Barang dan Jasa
Barang dan jasa yang dihasilkan produsen dikonsumsi oleh konsumen. Dengan demikian barang atau jasa tersebut berguna karena mampu memenuhi keinginginan konsumen.

Pendekatan Kardinal

Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap mengonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambhan konsumsi suatu barang secara terus-menerus akan semakin berkurang.
Dalam pendekatan kardinal sering dikenal istilah nilai guna total dan nilai guna marginal. nilai guna total adalah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu, sedangkan nilai guna marginal adalah tambahan kepasan yang dinikmati konsumen dari setiap tambahan barang aau jasa ang dikonsumsinya.

Pendekatan Ordinal

Dalam pendekatan ini berkaitan dengan seperti di bawah ini:
a. Pengertian Kurva Indiferen
kurva indiferen adalah kurva yang menerangkan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang yang dikonsumsi konsumen yang memberikan kepuasan yang sama. Dalam menggambar kurva indiferen perlu diperhatikan beberapa ansumsi sebagai berikut:
1. Rasionalitas, artinya konsumen diasumsikan rasional dan berusaha memaksimalkan kepuasan.
2. Selera Konsumen tercermin dalam kurva indifferen yang terdiri dari banyak kurva indiferen yang tidak saling berpotongan satu sama lain.
3. kurva indiferen yang letaknya lebih jauh dari titik origin menggambarkan kepuasan konsumen yang lebih tinggi.
b. Garis Anggaran Konsumen (Budget Constraint)
Dalam memaksimalkan kepuasannya, konsumen dihadapkan kepada budget constraint (kendala anggaran) yang dimiliki oleh konsumen. Konsumen diasumsikan selalu memaksimalkan kepuasanna, dengan kata lain konsumen ingin berada di kurva indiferen yang paling jauh dari titik origin.Namun, untuk mencapai kurva indiferen ini, konsumen tidak bisa bebas karena dibatasi oleh anggaran yang terbatas. Selain itu, harga barang juga turut memengaruhi konsumen sehingga konsumen tidak bebas untuk mencapai tingkat kepuasan yang maksimal.
c. Keseimbangan Konsumen
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum apabila menghabiskan semua pendapatannya untuk membeli dan mengonsumsi kombinasi barang saat garis anggaran tepat bersinggungan dengan kurva indiferen. keadaan ini disebut keseimbangan konsumen. keseimbangan konsumen ini terjadi saat marginal utility (nilai guna marginal).

Elastisitas
Menurut M. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko elastisitas menunjukkan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara persentase perubahan dalam variabel tidak bebas dan persentase perubahan variabel bebas yang memengaruhinya.
Dalam hal permintaan dan penawaran terhadap suatu barang/jasa terdapat tiga macam elastisitas, yaitu elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga, karena perubahan pendapatan, dan karena perubahan harga arang lain yang mempunyai hubungan dengan barang/jasa yang dibicarakan. Di sini hanya dibicarakan elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga yang disebut dengan elastisitas harga dari permintaan/penawaran atau disebut juga elastisitas permintaan penawaran.

Tulisan 2

Konsep pendapatan nasional sangat terkenal, bahkan orang yang tidak mengerti ilmu ekonomi pun pernah mendengarnya. Pengertiannya sederana saja, yakni penjumlahan dari semua pendapatan individu, namun kenyataannya tidak sesederhana pengertiannya tersebut.
Sir William Petty dari Inggris merupakan orang pertama yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) sebesar 40 juta pound di tahun 1665. Perhitungan tersebut berdasarkan anggapannya bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab meurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur di dalam pendapatan nasional. Menurut ahli ekonomi modern, alta utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang di hasilkan tiap tahun oleh suatu negara yang diukur menurut harga pasar. Oleh karena itu, pengertian pendapatan naional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) yang dinyatakan dalam satuan uang.

Terkadang pendapatan di suatu Negara itu tidak merata, hal disebabkan mungkin karena letak geografisnya, dan seperti yang saya bilang di atas tadi, yaitu keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, atau keterbatasan lapangan kerja di daerah tersebut. Untuk para generasi muda, kita harus sebisa mungkin membuka lapangan pekerjaan sendiri. Dengan adanya peningkatan terhadap jumlah lapangan kerja di setiap daerah, maka jumlah pengangguran dan rakyat miskin akan berkurang, dan mudah-mudahan hilang. Lalu pendapatan setiap daerah juga akan merata, dan pendapatan nasional pun akan meningkat.
Pendapatan nasional dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan mutu di dalam bidang politik, pertanian, social, pendidikan, dan yang paling utama adalah ekonomi. Dengan meningkatkan mutu pada bidang-bidang tersebut, juga dapat meratakan pendapatan di setiap daerah dalam suatu Negara.
Pendapatan nasional memiliki dampak positif dan dampak negative. Dampak positif dari pendapatan nasional di dalam negeri adalah dapat mendorong perekonomian untuk menjadi lebih baik, dapat meningkatkan pendapatan nasional, dan dapat membuat orang bersemangat untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sedangkan dampak negative dari pendapatan nasional di dalam negeri adalah keadaan perekonomian terganggu karena adanya pendapatan nasional, perekonomian menurun, dan orang-orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat.
Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin menurun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pendapatan Nasional dalam Negeri

Tulisan 1

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PRODUSEN


Dampak kenaikan harga memang sangat berpengaruh terhadap semua aktifitas kegiatan perdagangan,
bagi Produsen tentu saja kenaikan harga bahan baku bisa sangat mempengaruhi seluruh kegiatan produksi mereka. contoh dari kenaikan harga bagi produsen baru-baru ini adalah kenaikan harga bahan cabai yang melonjak hingga mencapai angka 50.000 lebih per kilogram, kenaikan ini dirasakan cukup memberatkan bagi para produsen sambal dan juga para pemilik restoran padang, karena yang biasanya tiap harinya mereka bisa membeli hingga 5 kilogram cabai, namun saat kenaikan harga ini mereka hanya bisa membeli 3 kilogram saja supaya mereka masih punya uang yang cukup untuk membeli bahan baku lainnya.
Dampak kenaikan harga cukup terasa di dalam industri pembuatan tahu, para produsen mengeluhkan tingginya harga bahan baku pembuatan tahu ini yaitu kedelai yang dirasa cukup mahal bagi mereka, hal ini disebabkan karena kebijakan pemerintah dalam hal membatasi kedelai import yang khusus didatangkan langsung dari Amerika, tentu saja harganya menjadi melambung naik karena jumlah permintaan akan kedelai itu tinggi namun jumlah kedelai yang ada kurang/langka hingga harganya melonjak naik.
Bagi produsen mereka akan melakukan apa saja dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku itu sendiri, contohnya dengan mencari alternatif bahan bakunya, atau mengurangi penggunaan bahan baku yang harganya naik itu.

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI KONSUMEN

Konsumen adalah mereka yang memilki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. Sedangkan perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, menimbang , mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka dikenal dengan perilaku konsumen.
Dalam perilaku konsumen disebutkan kata menimbang dan mengevaluasi. Seseorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak didasari oleh emosi belaka namun terutama didasari pada suatu pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberikan tingkat kepuasan terbesar jika dibandingkan dengan barang lainnya. Tentunya ada criteria-kriteria terentu yang ‘dipatok’ oleh konsumen tersebut untuk mendapatkan kepuasan terbesar dalam pembelian tadi. Kriteria yang paling erat tentunya seputar kualitas barang dan harga barang.
Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi, diantaranya adalah konsumen tingkat ke atas dimana ia senantiasa menggunakan barang atau jasa yang nilai barangnya tinggi, contoh: Mobil, rumah, Komputer dll,
Konsumen yang kedua adalah konsumen tingkat menengah yaitu jenis konsumen yang menggunakan barang atau jasa dengan nilai ekonomi menengah, tidak mahal tidak juga terlalu murah, contoh: handphone, sepatu tas dll.
dan tingkat konsumen yang ketiga atau yang terakhir adalah konsumen tingkat kebawah atau konsumen yang kurang mampu, ia hanya bisa mengkonsumsi suatu barang guna memenuhi kebutuhannya sendiri.
sebenarnya tingkatan konsumen itu bisa disamakan dengan tingkatan taraf hidupnya,
jika seseorang itu kurang mampu maka ia hanya bisa mengkonsumsi suatu barang yang hanya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari, contohnya: bahan makanan.
Jika harga bahan makanan naik, maka orang yang kurang mampu tersebut akan memutar otaknya supaya ia bisa mendapatkan bahan makanan tersebut, entah dengan berusaha keras bekerja, namun apabila sudah tidak mampu bekerja lagi untuk mendapatkan uang guna membeli bahan makanan itu maka ia pun pasti akan mencari suatu alternatif dari bahan makanan itu, contohnya jika ia tidak mampu membeli beras, maka ia akan memakan singkong, ubi, dan jika tidak bisa menemukan bahan makanan tersebut ia akan memakan nasi aking (nasi yang sudah basi yang dikeringkan).
Intinya, yang terpenting dari dampak kenaikan harga bagi konsumen adalah, dari sisi konsumen adalah dengan mencari alternatif pengganti barang yang tidak mampu dibeli tersebut, mungkin juga jika benda tersebut berjenis barang elektronik maka ia akan mencari barang tiruannya yang harganya lebih murah atau membeli barang sitaan lewat jalur Black Market, jika benda tersebut berbentuk kaset CD/DVD, maka ia akan mencari bajakannya, intinya apapun akan dilakukan guna memuaskan kebutuhannya.
DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PEMERINTAH (INFLASI)

inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dalam meminimalisasi dampak kenaikan harga tersebut?
Pemerintah akan melakukan operasi pasar dimana merupakan sebuah kebijakan Pemerintah dalam mengupayakan menurunkan harga bahan pangan tersebut,
akibat dari kelangkaan ini juga bisa berdampak pada inflasi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Yang paling penting adalah peran pemerintah sangatlah utama dalam menjaga kestabilan harga bahan pangan dan yang lainnya guna mengurangi dampak kenaikan harga.

Selasa, 05 April 2011

Tugas 1


a.definisi & masalah pokok ekonomi
b.definisi  sistem perekonomian
c. pengertian permintaan & penawaran
    hukum permintaan & penawaran
d. faktor2 yg mempengaruhi permintaan & penawaran

Jawaban:

definisi & masalah pokok ekonomi:
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Masalah pokok ekonomi:
1.       Masalah pokok ekonomi menurut aliran klasik
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi.
a.       Masalah produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi. Dengan demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.
b.      Masalah Distrbusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik.  
c.       Masalah konsumsi
Hasil produksi yang ttelah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
2.       Masalah ekonomi menurut aliran modern
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oolhe masyarakat sebagai subjek ekonomi.
a.       Barang dan jasa apa yang akan di produksi dan berapa banyak?
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternative, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan di produksi. Masyarakat apat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan di produksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat ini tentunya yang dipandang palilng menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.
b.      Bagaimana cara memproduksi?
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengkombinasikan factor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.
c.       Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan?
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda?
Ketiga masalah di atas yaitu what, how dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kait-mengait satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap Negara, baik Negara sedang berkembang maupun Negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tesebut dengan cara yang sama
 
SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk menjawab secara tuntas masalah apa,  bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi. Efektif atau tidaknya jawaban-jawaban yang diberikan sangat tergantung kepada system ekonomi yand dipilih. Secara umum, terdapat empat system ekonomi:
1.       System ekonomi tradisional
Dalam system ekonomi tradisional, masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa, dijawab dengan adanya adat atau tradisi turun-temurun. Adat ini diwariskan secara konsisten kepada generasi-generasi berikutnya.
System ekonomi tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Tidak adanya pemisah yang tegas antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi sehingga bisa dianggap masih dalam satu kesatuan.
b.      Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana.
c.       Tidak terdapat pembagian kerja, jikapun ada masih sangat sederhana.
d.      Tidak ada hubungan dengan dunia luar sehingga masyarakatnya sangat statis.

2.       System Ekonomi Komando
Sisi ekstrim system ekonomi lainnya adalah system ekonomi komando atau perencanaan terpusat. Dalam system ekonomi ini, pemerintah sangat dominan. Peran ini diwujudkan akan menentukan apa, bagaimana dan untuk siapa barang yang diproduksi.
System ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi) diatur oleh pemerintah.
b.      Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
c.       Kebebasan individu dalam memiliki kekayaan pribadi tidak ada.
d.      Kepemilikan alat produksi sepenuhnya pada pemerintah.
e.      Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat atau swasta.

3.       Sistem Ekonomi Pasar
Jika system ekonomi komando dikendalikan oleh pemerintah, maka lain dengan system ekonomi pasar (system ekonomi liberal) yang menyerahkan jawaban permasalahan ekonomi seluruhnya kepada pasar.
Sistem ekonomi liberal memiliki beberapa ciri utama sebagai berikut:
a.       Kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan dan dilaksanakan oleh swasta/masyarakat.
b.      Kebebasan masyarakat untuk memiliki alat-alat produksi dan berusaha diakui.
c.       Hak milik perorangan diakui.
d.      Keikutsertaan pemerintah dalam bidang ekonomi dilakukan tidak secara langsung dan hanya terbatas pada pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi.
e.      Kebebasan masyarakat untuk berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati.
f.        Kegiatan yang dilksanakan bersifat profit oriented.

4.       Sistem Ekonomi Campuran
Haruslah disadari bahawa pada saat ini tidak ada satu pun Negara yang secara tegas menganut satu di antara tiga system ekonomi tersebut. Baik china yang komunis dan sangat besar kemungkinannya menerapkan system ekonomi komando, maupun Amerika Serikat yang menjadi kiblat dari ekonomi pasar, tidak secara tegas menyatakan bahwa system ekonomi yang mereka pakai adalah system ekonomi komando atau system ekonomi pasar.
Kecenderungan saat ini adalah adanya system ekonomi campuran (mixed economy), yaitu mengambil sebagian unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari oleh saling ketergantungan antarnegara dan adanya pengaruh ekonomi global.

Permintaan
Konsep permintaan merupakan bahan kajian yang sangat penting dalam ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi permintaan diartikan jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang memengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus).
Dari pengertian tersebut di atas terdapat tiga hal penting. Pertama jumlah yang diminta (quantity demanded) merupakan kuantitas yang diinginkan konsumen. Jumlah yang diminta adalah jumlah barang/jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen. Kedua, apa yang diinginkan konsumen diikuti oleh kemampuan membeli barang atau jasa tersebut pada harga barang/jasa tersebut. Ketiga, jumlah yang diminta merupakan arus pembelian yang terus-menerus sehingga harus dinyatakan dalam satuan waktu.
Factor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
·         Selera
·         Harga barang yang bersangkutan
·         Harga barang substitusi
·         Jumlah penduduk
·         Pendapatan masyarakat
·         Tradisi/budaya
Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa bila harga barang meningkat, kuantitas yang diminta akan turun. Sebaliknya, kuantitas yang diminta akan naik jika harga barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negative dengan harga barang.

Penawaran (Supply)
Penawaran berasal dari produsen. Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu, misalnya per hari, per bulan, dan per tahun. Jumlah komoditas yang akan dijual oleh penjual disebut kuantitas yang ditawkan (quantity supplied) yang merupakan arus kontinu per satuan waktu. Jumlah yang ditawarkan bisa berbeda dengan jumlah yang benar-bena dijual. Bisa saja jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada jumlah yang benar-benar terjual.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:
·         Harga barang/jasa
·         Harga input/biaya produksi
·         Teknologi produksi
·         Ekspektasi penjual/produsen
·         Keuntungan yang diinginkan oleh produsen
·         Banyaknya penjual/pesaing
Hukum penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga naik, kuantitas yang ditawarkan juga akan naik, ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang/jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.