Jumat, 29 April 2011

Tulisan 1

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PRODUSEN


Dampak kenaikan harga memang sangat berpengaruh terhadap semua aktifitas kegiatan perdagangan,
bagi Produsen tentu saja kenaikan harga bahan baku bisa sangat mempengaruhi seluruh kegiatan produksi mereka. contoh dari kenaikan harga bagi produsen baru-baru ini adalah kenaikan harga bahan cabai yang melonjak hingga mencapai angka 50.000 lebih per kilogram, kenaikan ini dirasakan cukup memberatkan bagi para produsen sambal dan juga para pemilik restoran padang, karena yang biasanya tiap harinya mereka bisa membeli hingga 5 kilogram cabai, namun saat kenaikan harga ini mereka hanya bisa membeli 3 kilogram saja supaya mereka masih punya uang yang cukup untuk membeli bahan baku lainnya.
Dampak kenaikan harga cukup terasa di dalam industri pembuatan tahu, para produsen mengeluhkan tingginya harga bahan baku pembuatan tahu ini yaitu kedelai yang dirasa cukup mahal bagi mereka, hal ini disebabkan karena kebijakan pemerintah dalam hal membatasi kedelai import yang khusus didatangkan langsung dari Amerika, tentu saja harganya menjadi melambung naik karena jumlah permintaan akan kedelai itu tinggi namun jumlah kedelai yang ada kurang/langka hingga harganya melonjak naik.
Bagi produsen mereka akan melakukan apa saja dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku itu sendiri, contohnya dengan mencari alternatif bahan bakunya, atau mengurangi penggunaan bahan baku yang harganya naik itu.

DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI KONSUMEN

Konsumen adalah mereka yang memilki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. Sedangkan perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, menimbang , mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka dikenal dengan perilaku konsumen.
Dalam perilaku konsumen disebutkan kata menimbang dan mengevaluasi. Seseorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak didasari oleh emosi belaka namun terutama didasari pada suatu pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberikan tingkat kepuasan terbesar jika dibandingkan dengan barang lainnya. Tentunya ada criteria-kriteria terentu yang ‘dipatok’ oleh konsumen tersebut untuk mendapatkan kepuasan terbesar dalam pembelian tadi. Kriteria yang paling erat tentunya seputar kualitas barang dan harga barang.
Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi, diantaranya adalah konsumen tingkat ke atas dimana ia senantiasa menggunakan barang atau jasa yang nilai barangnya tinggi, contoh: Mobil, rumah, Komputer dll,
Konsumen yang kedua adalah konsumen tingkat menengah yaitu jenis konsumen yang menggunakan barang atau jasa dengan nilai ekonomi menengah, tidak mahal tidak juga terlalu murah, contoh: handphone, sepatu tas dll.
dan tingkat konsumen yang ketiga atau yang terakhir adalah konsumen tingkat kebawah atau konsumen yang kurang mampu, ia hanya bisa mengkonsumsi suatu barang guna memenuhi kebutuhannya sendiri.
sebenarnya tingkatan konsumen itu bisa disamakan dengan tingkatan taraf hidupnya,
jika seseorang itu kurang mampu maka ia hanya bisa mengkonsumsi suatu barang yang hanya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari, contohnya: bahan makanan.
Jika harga bahan makanan naik, maka orang yang kurang mampu tersebut akan memutar otaknya supaya ia bisa mendapatkan bahan makanan tersebut, entah dengan berusaha keras bekerja, namun apabila sudah tidak mampu bekerja lagi untuk mendapatkan uang guna membeli bahan makanan itu maka ia pun pasti akan mencari suatu alternatif dari bahan makanan itu, contohnya jika ia tidak mampu membeli beras, maka ia akan memakan singkong, ubi, dan jika tidak bisa menemukan bahan makanan tersebut ia akan memakan nasi aking (nasi yang sudah basi yang dikeringkan).
Intinya, yang terpenting dari dampak kenaikan harga bagi konsumen adalah, dari sisi konsumen adalah dengan mencari alternatif pengganti barang yang tidak mampu dibeli tersebut, mungkin juga jika benda tersebut berjenis barang elektronik maka ia akan mencari barang tiruannya yang harganya lebih murah atau membeli barang sitaan lewat jalur Black Market, jika benda tersebut berbentuk kaset CD/DVD, maka ia akan mencari bajakannya, intinya apapun akan dilakukan guna memuaskan kebutuhannya.
DAMPAK KENAIKAN HARGA BAGI PEMERINTAH (INFLASI)

inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dalam meminimalisasi dampak kenaikan harga tersebut?
Pemerintah akan melakukan operasi pasar dimana merupakan sebuah kebijakan Pemerintah dalam mengupayakan menurunkan harga bahan pangan tersebut,
akibat dari kelangkaan ini juga bisa berdampak pada inflasi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Yang paling penting adalah peran pemerintah sangatlah utama dalam menjaga kestabilan harga bahan pangan dan yang lainnya guna mengurangi dampak kenaikan harga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar